al kahfi
al kahfi

 

Hari Jumat bagi umat Islam merupakan hari paling istimewa dan banyak keberkahan di dalamnya. Karena itu, sangat dianjurkan untuk memperbanyak amalan ibadah. Salah satunya membaca Surat Al Kahfi.

Al Kahfi merupakan surat ke-18 dalam Alquran yang berarti para penghuni goa. Surat ini mengisahkan tujuh pemuda saleh dan seekor anjing yang mengasingkan diri dari kejaran penguasa zalim dan kafir.

Mereka hidup pada masa Raja Diqyanus di Romawi beberapa ratus tahun sebelum diutusnya Nabiyullah Isa As. Mereka dipaksa menyembah berhala. Namun, para pemuda saleh ini menolak dan lari dari kejaran pasukan raja hingga sampai dimulut gua dan dijadikan tempat persembunyian.

Dengan izin Allah mereka kemudian ditidurkan selama 309 tahun di dalam gua, dan dibangkitkan kembali ketika masyarakat dan raja mereka sudah berganti menjadi masyarakat dan raja yang beriman kepada Allah SWT (Tafsir Ibnu Katsir).

Membaca Surah Al Kahfi dapat dilakukan pada malam atau siang hari di Hari Jumat. Keutamaan membaca surat ini, Allah SWT akan memberikan ketenangan hati bagi umat-Nya yang membaca Surat Al Kahfi hingga satu pekan kemudian.

Rasulullah SAW bersabda. “Barangsiapa membaca surat Al Kahfi pada hari Jum’at, maka ia akan disinari oleh cahaya di antara dua Jumat (HR. Hakim).

Kemudian al Kahfi juga menjadi sebab selamatnya kita dari fitnah yang terbesar yaitu fitnah dajjal. Disabdakan oleh Rasulullah SAW :

Tidak ada satu pun makhluk sejak Adam diciptakan hingga terjadinya kiamat yang fitnahnya (cobaannya) lebih besar dari Dajjal”. (HR. Muslim)

maksud hadits tersebut, orang yang membaca Surah al-Kahfi pada hari Jumat, maka cahaya pahalanya akan menerangi hatinya, pandangannya, atau pandangan hatinya, dan atau dalam setiap langkah dan keadaannya, hingga hari Jumat berikutnya.

Atau cahaya pahalanya akan disaksikan oleh para Malaikat hingga hari Jumat berikutnya. Demikian penafsiran sebagian ulama. (Al-Shan’ani, al-Tanwir Syarh al-Jami’ al-Shaghir).

Kemudian al Kahfi juga menjadi sebab selamatnya kita dari fitnah yang terbesar yaitu fitnah dajjal. Disabdakan oleh Rasulullah SAW :

Tidak ada satu pun makhluk sejak Adam diciptakan hingga terjadinya kiamat yang fitnahnya (cobaannya) lebih besar dari Dajjal”. (HR. Muslim)

Imam An-Nawawi radhiyallahu anhu menjelaskan, yang dimaksud di sini adalah tidak ada fitnah dan masalah yang lebih besar daripada fitnah Dajjal.