materi seminar ust. Harry Santosa

Menumbuhkan Fitrah Keimanan Pada Anak Usia Dini

Bersama : Ust. Harry Santosa
Catatan kecil Seminar Parenting KB-TKII Al Abidin Surakarta

1⃣ Tahapan pengasuhan

▶ Usia 0-6 tahun (fitrah iman dg teladan) : perbanyak imaji, kenangan, cerita-cerita, fokus pada fitrah keimanan yaitu mahabbah (kecintaan) kepada Allah, Rosulullah dan Islam, berikan cerita2 yang membangung kecintaan bukan ketakutan (jangan ceritakan azab, siksa neraka dsb)

▶ Usia 7-10 tahun (fitrah belajar) : bangun kesadaran dengan mengajaknya byk beraktivitas diluar spt tadabbur alam, camping, ziarah tempat bersejarah dst

▶ Usia 10-15 tahun (fitrah seksualitas, fitrah bakat dg banyak dialog) : saatnya anak ditempa dg tanggungjawab yg lbh besar, Krn usia 15 tahun (Akil baligh) dia hrs mandiri secara ekonomi, ortu tdk lg py kewajiban membiayai kebutuhannya

2⃣ 3 R faktor keberhasilan dalam pengasuhan
📝 Relevan didik anak sesuai dg zaman yg akan dihadapi anak2 kita bukan zaman kita

📝 Relation bangun hubungan cinta yg kuat
▶ Usia 0-2 tahun: dekatkan anak dg ibunya, tuntaskan ASI
▶ Usia 3-7 tahun : dekatkan dg ayah-ibu
▶ Usia 10-15 tahun : anak laki2 dekatkan dg ibu agar ia paham dan mengerti ttg wanita, anak2 perempuan dekatkan dg ayahnya agar ia py profil lelaki yg baik dan tdk mudah jatuh akan rayuan lelaki

Tumbuhkan fitrahnya jangan sampai ada luka –> luka emosi –> luka persepsi –> efek saat dewasa

Contoh : saat anak usia dini diajarkan sholat, menghafal tanpa ditumbuhkan kecintaanya terhadap Allah dan Qur’an tanpa kita bangun kesadaran dr dalam dirinya tidak kita jelaskan kenapa harus sholat dst maka ketika sdh dewasa bukan tdk mungkin mereka akan meninggalkan sholat, melepas jilbabnya (naudzubillah) Krn ada luka emosi yg menyebabkan luka persepsi pd dirinya

📝 Reason : berikan penjelasan/alasan kenapa harus sholat, ngaji dst dan gunakan metode yg benar sesuai usia perkembangannya

3⃣ Bagaimana jika kita sbg ortu memiliki “luka” fitrah dimasa kecil kita?

Semua “luka” ada obatnya, Allah adalah sang Murobbi yg senantiasa akan memampukan mereka yang terpanggil bukan memanggil mereka yang mampu
Jadi saat kita sadar kita py innerchild, kita py “luka” fitrah, segeralah berikhtiar utk menyembuhkannya jangan lupa byk berdoa. Banyak bersabar dg terus memupuk rasa syukur dan yakinlah bahwa kita mampu dengan terus melakukan tazkiyatun nafs dg 5 M ( mu’ahadah, muroqobah, muhasabah, muaqobah dan mujahadah )
Syukur itu bukan menerima apa adanya tp mencari dan menggali 😊☺

4⃣ Bagaimana menyiapkan anak untuk kuat ekonomi saat Aqil baligh nanti?

Biasakan anak untuk menabung bukan menghabiskan uang pada usia balita, kemudian latih mereka untuk memiliki penghasilan dg cara bertahap sesuai passionnya misal anak hobi fotografi, belikan kamera dg perjanjian kamera itu sbg modal pinjaman yg harus dikembalikan, ada bagi hasil anak-ortu 30-70, 50-50, 70-30 sampai mereka bs mandiri, kita sebagai ortu hrs siap memberi modal kepada mereka.

5⃣ Bagaimana jika anak kita memiliki luka fitrah karena kita?
Identifikasi lukanya, kemudian ulang kembali fitrah yg terluka itu
Contoh : anak kita anak yang cenderung tidak percaya diri,cobalah utk beri label padanya, tuliskan namanya di rak buku, dilemari dst pasang fotonya diruang tamu, ajak dia jalan berdua dialog, puji dia

6⃣ Pernahkah kita memeluk anak kita saat adzan berkumandang dan berbisik di telinganya, “nak itu panggilan Allah, ayo kita sholat agar Allah sayang kita”.

7⃣ Deraskan makna bukan tinggikan suara, karena hujanlah yang menumbuhkan bunga-bunga bukan petir dan gemuruhnya

Sabtu, 07032020
(Nina Nuroniah Humas KB-TKII Al Abidin Surakarta)